Perpustakaan Desa Walandano, yang dibangun Medco Foundation sejak 2019, akhirnya diresmikan dan dipersembahkan. Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, meresmikan bangunan Perpustakaan Desa Walandano, di Kecamatan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala, Jumat (20/5/2022).
Di depan sejumlah tamu undangan dan warga masyarakat yang hadir, Gubernur Rusdy menjalankan prosesi peresmian dengan pemotongan pita mulai beroperasinya perpustakaan ini. Ia menyatakan bersyukur karena Perpustakaan Desa Walandano akhirnya bisa selesai pembangunannya dan bisa digunakan oleh masyarakat. Menurutnya, literasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan modal penting dalam pengembangan masyarakat. “Literasi membaca adalah bagian yang penting karena perintah agama,” kata Rusdy, “Jepang dan Korea merupakan negara yang maju karena hal ini disebabkan literasi,” lanjutnya.
Dengan bangunan ikonik yang terinspirasi dari rumah adat Tambi, Perpustakaan Desa Walandano dilengkapi koleksi bahan baca, alat pembelajaran, dan fasilitas lain. Perpustakaan ini diharapkan bisa menjadi pusat pengetahuan dan layanan literasi berbasis inkluasi sosial yang menjangkau sekitar seribu serratus warga Walandano maupun warga desa sekitarnya.
Perspustakaan Desa Walandano dibangun dengan pendanaan dari Medco Bersama para donatur. Kegiatan pembangunan ini merupakan lanjutan dari program tanggap bencana yang pernah dilakukan lembaga tersebut pada 2018 saat Desa Walandano mengalami kerusakan parah akibat bencana gempa bumi.
Ketua Medco Foundation, Roni Pramaditia, menjelaskan bahwa pihaknya memang berkomitmen untuk membangun Perpustakaan Desa Walandano setelah bencana yang terjadi pada 2018.” Alhamdulillah akhirnya bangunan ini bisa diselesaikan setelah mengalami berbagai penundaan termasuk akibat pandemi. Kami dari awal memang ingin Perpustakaan Desa Walandano ini, beserta program-program yang akan dijalankan nanti, bisa memberi manfaat banyak bagi warga, terutama setelah mengalami cobaan akibat gempa bumi 2018 lalu,” ujar Roni, “Sekarang perpustakaan ini bukan milik Foundation tapi milik warga, jadi diharapkan semua elemen masyarakat menjaga dan meramaikannya,” lanjutnya.
Roni menambahkan bahwa Medco Foundation mempunyai harapan bahwa Perpustakaan Desa Walandano bisa menjadi tempat untuk berbagi gagasan sehingga bisa menjadi referensi warga dalam memperoleh informasi. “Indonesia termasuk salah satu negara yang masyarakatnya sulit membedakan berita yang benar, opini, dan berita palsu atau hoax. Ini yang harus kita usahakan agar masyarakat bisa tercerahkan menghadapi banyak informasi.,” jelas Roni. “Perjuangan literasi akan kita mulai dari tempat ini,” lanjutnya.
Sementara tokoh literasi Maman Suherman, yang juga hadir dalam acara peresmian, menyatakan harapannya agar perpustakaan ini bisa mencerahkan masyarakat. “Literasi bukan semata baca tulis dan hitung. Tetapi kecakapan hidup. Bisa membedakan mana yang salah, kritis, skeptis, dan bisa mewujudkan apa yang dibaca dalam Tindakan nyata. Semoga perpustakaan ini bisa menjadi mercusuar pengetahuan,” katanya.
Acara peresmian Perpustakaan Desa Walandano, yang dilakukan bertepatan dengan momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, menjadi rangkaian acara penutup Festival Walandano yang sebelumnya telah dilakukan di Walandano sejak 16 Mei 2022 lalu. Berbagai kegiatan seperti pawai budaya, malam kesenian, lomba literasi, dan lain-lain mewarnai Festival Walandano.
Kegiatan Festival Walandano ini diselenggarakan Pemerintah Desa Walandano, Medco Foundation dan Forum Taman Baca Masyarakat (TBM) Sulawesi Tengah. Forum TBM Sulteng mengorganisir berbagai kegiatan dalam Festival Walandano seperti kegiatan lomba literasi, workshop menulis, diskusi buku, kegiatan seni, juga berbagai lomba untuk masyarakat umum. ***