Medco Foundation mengadakan kegiatan workshop tentang pemanfaatan tanaman bambu. Bertempat di Aula Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, kegiatan ini berlangsung dari 15-19 April 2015. Selain untuk memberi pembelajaran langsung mengenai pemanfaatan tanaman bambu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong masyarakat agar terlibat aktif dalam pelestarian tanaman ini.
Para peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah para pelaku usaha bambu, pemerintah, tokoh masyarakat, juga pemerhati lingkungan. Dalam workshop ini para peserta mendapat pengetahuan dan pengenalan mengenai tanaman bambu, pelestarian tanamn bambu, praktek pembuatan kerajinan bambu, pembuatan alat-alat fungsional berbasis bambu, dasar-dasar pembuatan saung dan gazebo, praktek dasar pembuatan rumah bambu, hingga dasar entreprenuership untuk mengembangkan usaha. Pemateri dan fasilitator dalam kegiatan ini adalah Yayasan Bambu Indonesia.
Dalam sambutan saat pembukaan, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Manggarai, Heri Ngabut, S.H, menyatakan tanaman bambu mempunyai berbagai potensi yang bisa membangkitkan ekonomi daerah. Di samping pemanfaatan untuk industri kerajinan, bambu juga mempunyai potensi untuk kebutuhan industri energi. “Pelatihan ini sangat bermanfaat. Nanti produknya bisa dijadikan percontohan di Flores,” katanya.
Potensi tanaman bambu nasional memang cukup besar. Indonesia diperkirakan mempunyai sekitar 157 jenis bambu dengan 60 hingga 70 di antaranya merupakan khas atau asli Indonesia dan tidak ada di negara lain. Sekitar 13 jenis tanaman bambu diperkirakan telah lama dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat pedesaan. Namun pemanfaatan tanaman ini untuk berbagai keperluan bernilai ekonomi tinggi masih belum optimal. Volume ekspor bambu Indonesia tercatat hanya mencapai 6,7% dari pasar dunia. Jauh dari negara seperti Cina dan India yang menguasai pasar bambu dunia dengan persentase mencapai 69% dan 35%.
Salah satu daerah di Indonesia yang mempunyai potensi bambu cukup besar adalah Nusa Tenggara Timur. Berbagai jenis bambu tumbuh di wilayah ini seperti bambu betung (dendrocalamus asper), bambu pering (gigantochloa atter), bambu gurung (bambusa vulgaris), bambu to’e (bambusa blumeana), bambu belang (schizostachum brachyladum), dan bambu suling (schizostachyum lima). Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan ini diharapkan pemanfaatan tanaman bambu untuk mendorong ekonomi daerah di Flores akan semakin meningkat.
Selain menggandeng Yayasan Bambu Indonesia dan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai, dalam kegiatan ini Medco Foundation juga bekerja sama dengan Pusat Pengelolaan Ekoregional (PPE) Bali dan Nusa Tenggara Kementrian Lingkungan Hidup, serta Yayasan Tunas Jaya. ***