[layerslider id=”18″]
Sehari setelah tsunami terjadi di Selat Sunda, Medco Peduli bergerak membantu korban dan warga di Banten. Selama tiga pekan tim menangani masalah kesehatan sekitar 1.200 korban bencana, membantu proses pencarian dan penyelamatan korban, mendistribusikan logistik, membangun fasilitas air bersih, dan kegiatan dukungan penguatan psikososial.
Medco menerjunkan dokter, paramedis, spesialis rescue dan evakuasi, operator teknis serta tenaga pendamping terlatih bersama obat-obatan dan peralatan medis ke Kabupaten Pandeglang, Banten. Tim ini merupakan gabungan dari Medco Foundation, Medco E&P Natuna (MEPN), Multifabrindo Gemilang (Multifab), Medco Energi Mining Internasional (MEMI), dan Medco Power Indonesia (MPI).
Kegiatan Medco Peduli di Banten ini juga didukung TNI Batalyon 320/BP serta sejumlah relawan dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Palang Merah Remaja MAN 4 Pandeglang, Forum Pelaja Pecinta Alam (Forpala) Tangerang, dan resimen mahasiswa.
Untuk layanan kesehatan, Medco Peduli mengaktifkan pos bantuan medis di SDN Kertajaya II, Kampung Kopi, Kec. Sumur, Pandeglang. Dengan koordinasi bersama Puskesmas Kecamatan Sumur dan dinas kesehatan setempat, pos bantuan medis ini aktif 24 jam melayani para pengungsi, warga, dan para relawan yang bekerja membantu korban bencana.
Seluruh kegiatan Medco Peduli di Banten dipusatkan di pos bantuan medis SDN Kertajaya II ini, mulai dari pengobatan, distribusi logistik beras dan bahan makanan, hingga dukungan penguatan psikososial bagi anak-anak korban bencana.
“Selain mengaktifkan pos bantuan medis di sekolah tersebut, setiap hari ada dua tim berisi dokter, paramedis, dan rescuer bergerak untuk mobile medical services ke daerah-daerah terdampak bencana terparah, terutama di kawasan pesisir mulai dari Panimbang hingga Sumur. Tim juga membantu misi pencarian korban bencana, termasuk karyawan dan anggota keluarga karyawan Medco,” ujar Ketua Misi Medco Peduli Banten, Rendra Permana.
Rendra mengatakan selain kegiatan kesehatan, Medco Peduli juga membantu menyediakan fasilitas air di SDN Kertajaya II. Air bersih dari fasilitas ini, selain digunakan sekolah, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan warga di sekitar sekolah terutama pengungsi yang menyebar di rumah-rumah warga. Kegiatan lain yang dilakukan adalah distribusi bantuan beras untuk kebutuhan setara 1.200 keluarga.
“Pada hari pertama sekolah, tim juga melakukan pemeriksaan kesehatan bagi semua murid dan guru di SDN Kertajaya II, membagikan hygine kit serta peralatan sekolah, sosialisasi kesehatan dan sanitasi, serta mengadakan kegiatan penguatan psikososial bagi murid melalui permainan-permainan edukatif,” kata Rendra. [INS]