[layerslider id=”16″]
Segera setelah gempa dan tsunami terjadi di Sulawesi Tengah, Medco Peduli bergerak membantu korban dan warga di sana. Selama tiga pekan tim menangani masalah kesehatan sekitar 5.000 korban bencana dan membantu membangun sejumlah fasilitas untuk pengungsi.
Medco menerjunkan dokter, paramedis, spesialis rescue dan evakuasi, operator teknis serta tenaga pendamping terlatih bersama obat-obatan dan peralatan medis ke Palu, Sigi, dan Donggala. Tim ini merupakan gabungan dari Medco Energi Internasional, Donggi Senoro LNG, Medco E&P Natuna, Amman Mineral Nusa Tenggara, JOB Tomori, Swiss-Belinn Luwuk, Medco Power Indonesia, Medco Energi Mining Internasional, Medco Group, dan Medco Foundation.
Tim Medco Peduli sudah terlibat menangani warga terdampak bencana di wilayah-wilayah terparah seperti di Balaroa, Duyu, dan Petobo di Kota Palu, Bangga, Gumbasa, dan Kulawi di Kabupaten Sigi, hingga Sirenja dan Balaesang di Kabupaten Donggala. Tim medis bahkan berhasil menembus wilayah terisolasi seperti Tamado dan Olu di tepi Danau Lindu.
Untuk layanan kesehatan, Medco Peduli membantu pemerintah daerah setempat mengaktifkan kembali Puskesmas Sangurara di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu. Puskesmas baru ini berhenti beroperasi sementara setelah sejumlah pegawai mereka menjadi korban bencana.
“Selain mengaktifkan Puskesmas Sangurara dan berhasil menjadikannya Puskesmas beroperasi 24 jam yang pertama di Palu setelah kejadian bencana, setiap hari ada dua tim berisi dokter dan paramedis bergerak untuk mobile medical services ke daerah-daerah terdampak bencana terparah. Ada juga satu tim yang memperkuat layanan kesehatan di Posko Kementerian ESDM Siaga Bencana serta posko lainnya, seperti di Posko Aliansi Jurnalis Indonesia Palu dan Mapolres Palu,” ujar Ketua Misi Medco Peduli Sulawesi Tengah, Rendra Permana.
Menurut Rendra, Medco Peduli juga membantu warga menyediakan fasilitas umum dan sanitasi di beberapa titik pengungsian. Empat tenda serbaguna untuk tempat ibadah (mushalla, gereja) dan balai pertemuan telah dibangun di Desa Walandao dan Pomolulu, Kecamatan Balaesang. Di Kecamatan Dolo, Kulawi, dan Gumbasa sudah dibangun empat unit. Satu unit mushalla dibangun di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, dan satu pos serbaguna dibangun di arena BKKBN Sulawesi Tengah. Setiap unit tenda serbaguna ini berada di lokasi pengungsian yang rata-rata diisi pengungsi sebanyak 200-250 kepala keluarga (1.000 jiwa).
Total warga yang dapat memanfaatkan 10 fasilitas tenda serbaguna ini mencapai kisaran 10.000 jiwa. Beberapa tenda serbaguna tersebut juga dilengkapi dengan rak buku beserta sejumlah buku cerita anak dari program Nusa Buku Medco Foundation, yang bisa dimanfaatkan oleh anak-anak di pengungsian untuk membaca dan belajar bersama.
“Untuk kegiatan pembangunan mushalla, pos serbaguna, dan bantuan fasilitas air bersih ini kami mengoptimalkan partisipasi warga melalui gotong royong. Kami menyediakan material dan perlengkapan, lalu pengungsi membangunnya bersama-sama,” kata Rendra.
Di sela kegiatan mobile medical services, tim pendukung nonmedis juga menyelenggarakan kegiatan dukungan penguatan psikososial bagi anak-anak korban bencana di kantong-kantong pengungsian.
Rendra mengatakan fase satu dari misi Medco Peduli Sulawesi Tengah telah berakhir masa tugasnya pada Sabtu (20/10) dan fase kedua akan dilanjutkan segera untuk mendukung dan memperkuat upaya pemerintah dalam proses rehabilitasi maupun rekontruksi Palu, Sigi, serta Donggala. [INS]