MERAUKE – Medco Group menggandeng Divisi Crop Science PT. Bayer Indonesia untuk mendorong percepatan revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan penguatan pendidikan vokasi yang digalakkan kementerian pendidikan. Empat SMK di wilayah kerja Medco di Merauke, Papua, telah dilibatkan dalam program ini.
Kerjasama Medco dan Bayer Indonesia dalam inisiatif ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan kerjasama pada Rabu (4/10) pagi, di pusat pelatihan pertanian Medco di Wapeko, disaksikan oleh Wakil Bupati Merauke Sularso, setelah sehari sebelumnya kedua pihak bersama pemerintah daerah dan kementerian terkait meresmikan program pendampingan Praktek Kerja Industri (Prakerin) SMK bidang pertanian di Merauke.
“Pemerintah memiliki tugas besar untuk menyiapkan banyak tenaga kerja andal dan terampil. Penguatan pendidikan vokasi adalah salah satu jalan keluar. Dan, ini bukan tugas yang bisa diselesaikan sendirian. Karena itu, kami sangat senang bisa bersinergi dengan perusahaan besar seperti Bayer Indonesia,” ujar Budi Basuki, Direktur Medco Group.
“Pemerintah daerah punya hasrat agar lulusan sekolah kejuruan bidang pertanian di Merauke menjadi petani modern yang bisa mendorong percepatan pembangunan di Papua. Kementerian pendidikan kemudian melihat inisiatif ini sebagai momentum revitalisasi SMK di timur Indonesia. Bayer Indonesia juga berkomitmen dalam bidang pendidikan generasi muda untuk mencetak petani modern Indonesia di masa depan. Berangkat dari potensi dan dukungan yang ada inilah kemudian Medco, melalui Medco Foundation, menjadi integrator bagi semua pihak yang terlibat,” kata Budi.
Medco menyediakan fasilitas lahan untuk training center dan laboratorium pertanian terpadu, mendampingi penyesuaian kurikulum pendidikan kejuruan bidang pertanian, mendirikan Sekolah Lapang Petani, dan memobilisasi sumber daya untuk menyukseskan kerjasama ini.
Direktur Divisi Crop Science PT. Bayer Indonesia, Mohan Babu, mengatakan Bayer berperan aktif dalam membangun pertanian modern di seluruh dunia. “Melalui program kemitraan ini kami berharap para peserta training dapat menjadi petani yang memiliki keahlian lebih baik, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pertanian di Indonesia, dan bahkan menjadi wirausahawan yang dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat di daerah mereka berasal,” kata Mohan, usai penandatanganan nota kesepakatan kerjasama.
Dalam kerjasama ini, Bayer Indonesia akan mengambil peran pada penyediaan media pembelajaran untuk para siswa SMK bidang pertanian, pengembangan konsep dan modul beserta materi-materi pendidikan pertanian industri, menyediakan tenaga mentor profesional untuk mendukung proses belajar-mengajar, hingga memadukan praktik-praktik baik (best practices) pengembangan pertanian sesuai dengan kebutuhan industri pertanian lokal.
Sebelumnya, Selasa (3/10), Wakil Bupati Merauke Sularso melepaskan keberangkatan siswa-siswi sekaligus meluncurkan fasilitas belajar pertanian di Wapeko sebagai tanda dimulainya program kerjasama pendampingan praktek kerja industri (Prakerin) bagi empat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang pertanian di daerah itu.
Peresmian pendampingan Prakerin ini juga diikuti penandatanganan nota kesepakatan bersama antara Medco Papua dengan empat sekolah kejuruan bidang pertanian di Merauke, masing-masing SMKN 1 Jagebob, SMKN 1 Tanah Miring, SMKN 1 Kumbe, dan SMK Antonius.
“Merauke memiliki potensi industri pertanian yang tinggi, sehingga dibutuhkan tenaga profesional yang dapat menggunakan teknologi pertanian modern. Kami mendukung program ini dan berharap kegiatan ini dapat berkesinambungan dan dapat mencetak petani di masa depan, untuk meningkatkan produktivitas pertanian serta mewujudkan Merauke sebagai salah satu lumbung padi nasional,” kata Wakil Bupati Sularso. [REL]