Medco Foundation dan Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tengah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menjalankan program pemberdayaan masyarakat pasca bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi Sulteng. Acara penandatangan nota kesepahaman ini dilakukan di Kota Palu, pekan lalu.
Penandatangan MoU ini merupakan upaya memperluas kerja sama yang sebelumnya sudah dilakukan BKKBN Suteng dan Medco Foundation pasca bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi Sulteng tahun lalu. Berbagai kegiatan tanggap bencana pernah dilakukan BKKBN Sulteng bersama dengan Medco Foundation pada saat itu. Di antaranya adalah kegiatan layanan kesehatan di berbagai tempat di Palu, Sigi, dan Donggala. Selain itu BKKBN Sulteng dan Medco Foundation juga melakukan kegiatan penguatan psikososial khususnya untuk anak, pembuatan tempat ibadah sementara, hingga pemberian bantuan logistik, khususnya bahan makanan pokok seperti beras. Kegiatan tersebut berlangsung sejak masa tanggap darurat akhir September 2018 hingga Februari 2019.
Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Tenny Soriton, menyatakan untuk kesepahaman kerja sama kali ini, BKKBN Sulteng dan Medco Foundation berencana menjalankan program-program spesifik yang bersifat memberdayakan masyarakat. Tujuannya agar masyarakat lebih cepat bangkit secara sosial dan ekonomi. “Salah satu yang ingin kita lakukan bersama-sama adalah mencetuskan program pemberdayaan masyarakat di Kampung KB,” kata Tenny. “Kami juga ingin bersinergi menyelenggarakan berbagai kegiatan lain, misalnya kegiatan penguatan literasi, baik literasi keluarga berencana atau literasi mengenai tanggap bencana,” lanjutnya.
Sementara itu Head of Program Medco Foundation, Rendra Permana, menambahkan bahwa salah satu yang ingin disasar dalam rencana kerja sama ini adalah pemberdayaan masyarakat di Desa Walandano, Kabupaten Donggala. “Di sana Medco Foundation berencana membangun perpustakaan desa sekaligus balai warga, yang bisa dimanfaatkan masyarakat baik untuk berkumpul maupun sebagai pusat pengetahuan bersama. Nah, nanti program-program penguatan untuk masyarakat di sana bisa dikerjakan bersama-sama dengan BKKBN Sulteng,” ujarnya.
Selain pengembangan kerja sama di bidang literasi, nota kesepahaman ini juga mencakup peluang kerja sama di bidang-bidang lain. Misalnya adalah bidang kesehatan dan kependudukan, juga pengembangan bidang sosial ekonomi. “Kita berharap bisa mengembangkan potensi-potensi lokal di tempat kegiatan nanti agar bisa memberi kontribusi bagi kehidupan ekonomi masyarakat,” kata Rendra. ***