Medco Foundation kembali melanjutkan program pengembangan vokasi atau pendidikan terapan di Papua. Tidak hanya berupa penguatan siswa SMK berbasis industri dan keunggulan wilayah, lanjutan program kali ini juga menyasar kelompok di luar sekolah formal, yaitu wirausaha muda. Program yang dijalankan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam pengembangan vokasi ini akan kembali dimulai dengan dibukanya pelatihan bagi guru, siswa, dan wirausaha muda di Merauke, mulai Senin (18/3) pagi.
Selain memperluas sasaran kegiatan, Medco Foundation juga akan memasukkan sejumlah inovasi baru dalam program ini. Head of Program Medco Foundation, Rendra Permana, mengatakan di antara inovasi baru yang akan dijalankan adalah pengembangan program yang berorientasi pada pengolahan pasca panen produk tanaman pangan serta pengembangan kewirausahaan di bidang pertanian.
“Jadi jika pada tahun 2018 kita fokus pada penyesuaian kurikulum dan penyediaan fasilitas praktek kerja industri bagi SMK bidang pertanian, tahun ini kita akan fokus pada pengolahan hasil panen dan upaya mencipakan usaha kecil dan menengah bidang pertanian yang mandiri,” ujar Rendra.
Menurut Rendra, dua tujuan utama dilanjutkannya program ini adalah menumbuhkan minat dan motivasi masyarakat serta siswa SMK untuk berwirausaha, khususnya dalam bidang pertanian, serta mendorong lahirnya wirausaha yang mampu meningkatkan perekonomian di Merauke.
Pelatihan penguatan wirausaha muda akan dilaksanakan di Universitas Musamus Merauke. Kegiatan ini akan dilangsungkan pada 18-19 Maret dengan melibatkan 40 peserta. Sementara pelatihan kewirausahaan bagi untuk guru dan siswa SMK dilaksanakan 20 hingga 22 Maret di SMK Negeri 3 Merauke. Kegiatan ini akan diikuti 40 guru dan 40 siswa.
“Untuk pelaksanaan program ini kami berkolaborasi dengan sejumlah mitra, di antaranya Medco Papua, Universitas Musamus, Universitas Prasetiya Mulya Jakarta, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Merauke, dan dinas pendidikan di tingkat kabupaten serta provinsi,” ujar Rendra lagi.
Rektor Universitas Musamus, Philipus Betaubun, menyambut baik dan berkomitmen mendukung sepenuhnya kerjasama ini. Ia menyebutkan Universitas Musamus sebelumnya sudah mengadakan koordinasi untuk menjalankan program ini bersama Medco Foundation dan Universitas Prasetiya Mulya pada 24 Januari 2019 lalu. Menurut Philipus Betaubun, inisiatif ini akan mendorong kampus terlibat lebih jauh dalam penguatan pendidikan vokasi demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Merauke. “Kami akan membantu pengayaan pembelajaran pendidikan vokasi yang berkualitas di Merauke,” katanya.
Ketua MKKS Wilayah Adat Papua, Marthen Rummar, berharap kelanjutan program penguatan revitalisasi SMK oleh Medco Foundation bisa mendorong lahirnya lulusan-lulusan SMK berkualitas. “Kami berharap lulusan SMK dan wirausaha muda yang mengikuti program ini akan memiliki daya saing, terutama dalam mengembangkan kewirausahaan bidang pertanian di Merauke,” katanya.
Selain mengadakan pelatihan untuk guru, siswa, dan wirausaha muda, program kali ini juga akan diisi dengan kegiatan kuliah umum. Mengambil tema soal ketahanan pangan, kegiatan kuliah umum ini akan diadakan di Kampus Universitas Musamus pada 21 Maret 2019. Sebagai pembicara dalam kuliah umum ini adalah Nurhayati, M.Si, dosen dari Universitas Prasetiya Mulya, Jakarta. ***